Pringsewu,www.delikhukum.net – Tata kelola Dana Desa Tahun Anggaean 2023 di sorot warga Desa Pekon Kresnomulyo Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu karean disinyalir adanya dugaan penyimpangan dalam pelaksanaanya.
Karena dari beberapa kegiatan tahun anggaran 2023 di sinyalir ada dugaan penyimpangan, pasalnya hal tersebut menjadi sorotan masyarakat Pekon tersebut, mulai dari item kegiatan Pembangunan Monumen/Gapura/Batas Desa (Pembangunan Gapura Batas Pemerintah Pekon) yang diduga tidak tepat sasaran hingga Pembangunan Saluran Irigasi Komplek Murnianto sarat penyimpangan.
Dari hasil penelusuran media ini dilokasi pekerjaan Pembangunan Monumen Gapura Perbatasan Pemerintah Desa tidak terpasang papan informasi dan sumber kegiatan menjadi pertanyaan masyarakat selain kegiatan pembangunan tersebut belum masuk dalam skala prioritas dan tidak ada tranfaransi anggaran juga menjadi pertanyan.
Salah satu warga Rt 01 Dusun Kresnomulyo SR mengatakan saya tidak tahu mas dari mana sumber dananya, berapa anggaranya kami juga tidak tahu karena di situ tidak ada papan informasinya sebagaimana proyek kebanyakan kan ada papan proyeknya” Kata SR Kepada Media ini Selasa 25 Juli 2023.
Lebih lanjut SR mengatakan, saya tidak ikut kerja mas tukangnya dari pengaleman saya dan beberapa warga sempat ikut kerja waktu pengerjaan awal penggalian pondasi dan itupun kita semua gotong royong selama 2 hari, berapa upah dan lain lain saya gak tahu mas” Tukasnya.
Untuk diketahui dari data yang dimiliki media ini untuk kegiatan pembanguan Tugu Gapura Perbatasan Pemerintah Desa, Pekon Kresnomulyo mengganggarkan sebesar Rp 87.904.000 dari dana desa tahap pertama tahun 2023
Sementara di lokasi kegiatan yang berbeda kegiatan pembangunan saluran irigasi yang berlokasi di komplek Murnianto Rt 001 RW 05 sepanjang 70 Meter dengan besaran anggaran Rp 59.002.000 dengan tekhnis pengerjaan secara swakelola diduga dikerjakan asal jadi.
Pasalnya hasil pantauan awak media di lokasi pembangunan, pengerjaan pembangunan saluran irigasi tersebut dikerjakan diatas genangan air dan pasangan batu tidak sesuai spesifikasi standar tehnis pasangan batu dan kwalitas batu belah yang digunakan juga batu putih yang nampak seperti batu cadas.
Pasangan batu dasar tidak ditanam dan pasangan batu tampak asal dan dikemumgkinkan rawannya penyimpangan dikarenakan potensi kekurangan volume.
Menurut Budi Ketua RT saat ditemui dilokasi pekerjaan mengatakan pekerjaan masuk hari ke 3, dengan 2 hari terakhir aliran irigasi di aliri air, pekerja 20 orang warga setempat. Kalau masalah material itu urusan kepala pekon dengan suplayer, supalyernya warga sini mas namun kami tidak tahu masalah itu karena kami hanya pekerja mas” Ucap Budi.
Sementara hingga berita ini terbit kepala pekon Kresnomulyo masih belum memberikan respon ataupun tanggapanya terkait adanya dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
(Mat Syahrifal)
