Caption : Shinta Permata Sary (doc: Istimewa)
Setiap pelaku kejahatan pasti akan mempertanggung jawabkan atas apa yang sudah diperbuatnya tinggal menunggu waktu dan gilirannya tiba.
Tanggamus,www.delikhukum.net – Kisah ini bermula dari perjalanan panjang www.delikhukum.net dalam upaya menyajikan karya-karya yang mengandung arti dan makna kehidupan manusia serta menyajikan informasi yang akurat, berimbang dan terpercaya yang dirangkum dari hasil wawancara langsung dengan Nara sumber serta mengutamakan kaidah kaidah jurnalistik yang sudah diatur dalam UU Pers No 40 Tahun 1999 Tentang kemerdekaan Pers.
Khusus untuk edisi kali ini kami akan menyajikan sebuah cerita tentang perjalanan hidup seorang anak manusia abad 21 dalam suasana modernisasi yang membawanya hanyut dan larut dalam baur hiruk pikuk bebasnya pergaulan, gaya hidup glamor hingga terperangkap dalam jeratan narkoba yang membuatnya lupa karena buaian keindahan yang semu dan palsu.
Shinta Permata Sary akrab dipanggil Shinta, dara cantik yang berwajah mandarin ini yang sewaktu kecil bercita-cita ingin menjadi Pramugari dan Polisi Wanita (Polwan) adalah sosok gadis muda dengan paras yang begitu cantik alami yang karena kecantikanya itu tak sedikit kaum hawa merasa iri akan parasnya yang cantik dan didukung dari postur tubuh dengan tinggi 160 CM kian menjadikanya primadona baik dilingkungan rumah maupun di lingkungan sekolahnya. Dengan mengenakan baju kaos oblong warna kuning kunyit kesukaannya yang dipadu dengan setelan celana blue jeans blue bell yang kian menambah pancaran aura kecantikan diwajahnya bak seorang bidadari dari kahyangan. Namun malang tak bisa ditentang itulah kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan gadis cantik jelita ini saat sekarang ini. dara cantik kelahiran Pekon Sinar Jawa Kecamatan Air Naningan Kabupaten Tanggamus 23 Agustus 1997 itu harus menjalani karmanya karena salah melangkah dan terjebak akan indahnya mimpi dan silau akan kemoderenan yang menggiringnya ke jalan yang salah dan mengakhiri petualangannya tersebut didalam jeratan jeruji besi dengan merasakan dinginnya tidur dilantai beralas kardus dengan ruang yang sangat sempit tidur berhimpit-himpitan. Kondisi ruangan kamar yang kecil dan terasa sesak karena dihuni sekitar 20 orang pesakitan dengan latar belakang keluarga dan permasalahan yang berbeda.
Tim media ini mencoba mengungkap tabir gelap perjalanan kehidupan Shinta Permata Sary hingga akhirnya masuk dalam jerat dan perangkap tipu daya hidup bebas hingga terjebak dalam perangkap kebahagiaan semu dari zat yang dinamakan Narkoba. diawali dengan memperkenalkan diri terlebih dahulu yang mendapatkan sambutan baik dari dara 22 tahun tersebut, dengan suara terbata-bata Shinta berusaha menuturkan sebuah penyesalan yang teramat mendalam dari sebuah perjalanan kelam hidupnya, hal tersebut disampaikannya saat ditemui media ini diruang besukan Rumah Tahanan (Rutan) Kecamatan Kota Agung selasa 10/12/19
“Sebelumnya Perkenalkan nama saya Shinta Permata Sary usia 22 tahun” Ucapnya dengan santai saat memperkenalkan diri.
“Ceritanya panjang bermula pada pertengahan tahun 2017 silam dimana itulah awal dari semua kepahitan yang harus saya jalani saat sekarang ini, hal yang tidak pernah terlintas dalam benak saya sebelumnya, saya tidak tahu apa yang terjadi pada saat itu yang ada hanya rasa penasaran ingin merasakan apa itu narkoba. Didasari rasa penasaran yang teramat besar hingga saya memberanikan diri untuk dekat dengan teman-teman yang menggunakan narkoba. Awalmya takut bercampur penasaran umtuk mengkonsumsi mencoba, lama kelamaan takut hilang tinggal penasaran hingga akhirnya saya paksakan mencoba mencicipi zat haram tersebut jenis pil ekstasi. Dan beberapa saat kemudian saya merasakan tubuh ini mulai menikmati alunan musik (remix orgen tunggal) dan terus membuat angan rasa terbang entah kemana namun pastinya terasa begitu indah, serasa hidup tanpa ada beban dan persoalan. Rasa nyaman dan kenikmatan yang begitu indah membuat saya tambah penasaran” Ceritanya penuh dengan penyesalan.
Lebih lanjut Shinta menceritakan sejak kejadian itu dirinya semakin penasaran dan bahkan membuatnya sangat membutuhkan zat haram tersebut seakan akan itu merupakan obat yang paling mujarab yang bisa membuat dirinya bahagia dan mengatasi sen masalah yang ada.
“Bermula dari kejadian itu membuat hati dan fikiran saya selalu mencari dan bahkan seakan sangat membutuhkan pil haram tersebut apalagi disaat hati dan fikiran terselimuti beban hidup yang terasa amat berat seakan ektasi adalah obat yang paling mujarab, lagi lagi dan selalu begitu terus sehingga secara perlahan butiran ekstasi tersebut membuat diriku kehilangan akal sehat dan parahnya lagi bukan hanya ektasi tapi diri ini mulai berani mengkonsumsi narkoba jemis sabu sabu dan hingga akhirnya narkoba itu sendiri menjadi jalan untuk nasib sampai menjadi penghuni ruang pesakitan ini. Kejadian ini menjadi catatan masa lalu kelam yang tidak akan bisa terlupakan dalam seumur hidup, bahagia karena narkoba sudah tak dirasa tinggal derita yang tersisa, meyesal tiada guna bila tidak ada niatan untuk menjauhinya” Ucapnya seraya menghela nafas panjang dengan melayangkan tatapan mata melayangkan tatapan mata kesekeliling ruangan.
Masih dikatakan Shinta “Usia 20 tahun (Red: Tahun 2017 silam) belum menjadikan diri ini sosok seorang anak yang berpola pikir dewasa, fikiran yang kekanak-kanakan membuat diri kehilangan masadepan dan seakan apa yang kudapat dari bangku sekolahan selama 12 tahun menjadi sia-sia belaka. Hidup tidak pernah berfikir dampak dan resiko dari bahayanya kehidupan bebas dan perangkap Narkoba yang kian hari kian menjauhkan diri ini dari kebahagiaan yang sebenarnya, Nasehat orang tua tidak pernah kuturuti dan setiap orang yang memberikan nasehat selalu kuanggap angin lalu dan yang ada dalam benakku mereka hanya iri akan kebahagiaan yang kurasakan” ungkapnya.
Sejenak Shinta tertunduk diam membisu tanpa sepatah katapun, kemudian ia mencoba mengalihkan pandangan matanya yang berkaca-kaca kearah luar ruang besukan dan sesekali tangannya menyapu tetes air mata yang menetes dipipinya. tak berselang lama sesudah merasa sedikit lebih tenang Shinta meneruskan ceritanya, dengan adanya kejadian tersebut Shinta menyesali perbuatannya yang telah membuat malu kedua orang tua yang begitu sangat menyayangi dirinya.
“Disetiap kejadian Insya Allah ada hikmah yang tersembunyi dibalik sebuah peristiwa, begitu juga dengan apa yang menimpa diri ini karena peristiwa ini terjadi lantaran selama ini shinta sudah durhaka terhadap kedua orang tua Shinta yang selama ini sudah bersusah payah mengorbankan segalanya demi anak yang sangat mereka sayangi namun anaknya yang durhaka ini tidak bisa membalas budi baik dan malahan menambah panjang rentetan penderitaan dan kesusahan orang yang selama ini sudah membesarkan Shinta, karena kesalahan dan terlalu banyak dosa dimasa lalu yang mungkin tak terampuni sehingga yang maha kuasa menegur lansung dengan cara memasukkan diri dalam penjara untuk mempertanggung jawabkan atas semua yang sudah Shinta perbuat, dengan adanya kejadian ini saya benar-benar menyesal dan berjanji jika ada kesempatan dikemudian hari sepenuhnya akan kubaktikan diri ini untuk membahagiakan kedua orang tua dan mendekat diri kepada yang maha pemberi hidup” Ucapnya gadis jelita itu dengan nada serak yang diiringi dengan pecahnya suara tangis yang membuat suasana menjadi lebih mengharukan.
Putri pertama dari bapak Hariaji ini menyampaikan himbauan agar bisa menghilangkan rasa penasaran tentang apa itu narkoba, jauh-jauh dari dunia yang berhubungan dengan narkoba dan jangan sesekali coba mendekati narkoba apalagi nekat mencicipnya, kemudian dilanjutkan dengan ucapan permohonan maaf Shinta Permafa Sary kepada orang-orang yang menyayanginya terlebih buat sahabat, saudara, keluarga dan buat kedua orang tuanya.
“Atas apa yang saya alami ini merupakan suatu kebodohan saya dan saya mengingatkan serta menghimbau kepada semuanya terutama para teman, sahabat, para orang tua dan terlebih keluargaku, agar selalu waspada dan hati-hati dan jangan sesekali kalian mendekati narkoba jenis apapun juga apa lagi sampai nekat umtuk mencobanya jangan sesekali karena narkoba akan menghancurkan kalian secara perlahan lahan karena narkoba akan menyerang mental baik lahir maupun batin, narkoba bisa menghilangkan akal, narkoba membuat manusia kehilangan masa depannya, narkoba menjauhkan kita dari kebahagiaan, narkoba membuat kita menjadi manusia bodoh. karena narkoba anak menjadi durhaka, karena narkoba rumah tangga bisa berantakan, karena narkoba seseorang kehilangan moral dan etika dan karena narkoba banyak orang kehilangan harga diri, jauhi narkoba dekati yang maha pencipta” Imbuhnya.
“Teruntuk teman, sahabat, saudara, keluarga besar Shunta dan khusus kepada orang yang banyak berjasa untuk Shinta, yang selalu ada disetiap waktu dan keadaan Shinta dalam keadaan senang terlebih lagi dalam keadaan mendapati kesusahan. Untuk ibu dan bapak Shinta minta maaf yang sebesar-besarnya karena anakmu yang tidak berbakti ini telah membuat malu dan mencoreng nama baik keluarga, Shinta gagal dalam mengangkat martabat dan derajat keluarga, maafkan Shinta bila selama ini Shinta tidak pernah mendengarkan apa yang ibu dan bapak nasehatkan padahal itu semua demi kebaikan Shinta semata. Shinta baru sadar bahwasanya setiap orang tua selalu menginginkan yang terbaik untuk anak anaknya. Bapak dan ibu, terima kasih Shinta ucapkan karena adanya bapak dan ibu lah hingga terlahirlah Shinta didunia ini, jasa dan pengorbanan kalian tidak ada habisnya, tiada kata lelah dan tidak ada waktu yang tersisa untuk kalian nikmati semuanya kalian habiskan hanya untuk membahagiakan kami anak-anak mu. Orang tuaku adalah segalanya, mereka tuhan nyata didunia mereka rela melakukan apa saja hanya demi menyenangkan hati anaknya, kalian selalu tersenyum sewalaupun itu terasa pahit kalian tidak ingin anak-anaknya ikut merasakan kepahitan yang kalian rasakan, dalam keadaan lapar kalian katakan kenyang hanya karena ingin melihat anaknya makan dengan lahap, pahit kalian katakan manis semuanya kalian lakukan demi anak. Bapak dan ibu selama ini Shinta lupa akan air susu yang ibu berikan, kucuran keringat dan tetesan darah yang kalian tumpahkan dalam proses membesarkan Shinta agar menjadi anak yang berguna, limpahan kasih sayang yang kalian berikan semuanya Shinta lupakan karena Shinta terlena dan terbuai akan indahnya kehidupan dunia lepas dan bebas yang tak berujung namun membuat Shinta lupa akan arti dan makna dari pengorbanan, perjuangan dan lupa akan arti dari kata kasih sayang. Silau akan indanya kehidupan dunia bebas ditambah dengan pengaruh buruk narkoba membuat Shinta lupa bahwa surga ada dibawah telapak kaki ibu dan ayah merupakan jembatan untuk menuju ke surga itu. ibu dan bapak sekali lagi maafkan anakmu yang hingga saat ini belum bisa membuat kalian bahagia, ingin rasanya Shinta bersujud membasuh kaki bapak dan ibu dan meminum airnya agar semua dosa dan kesalahan ini termaafkan dan diampuni, maaf, ampunan dan do’a terbaik dari kalian selalu Shinta harapkan agar Shinta diberikan ketenangan hati, fikiran, dan bisa melewati semua ini dengan baik. Bapak dan Ibu terkadang terlintas dibenak ini ingin rasanya mengakhiri hidup ini untuk menebus semuanya, hati ini tidak sanggup melihat kesedihan dan kesusahan yang kalian rasakan karena perbuatan Shinta namun Alhamdulillah dihati dan fikiran ini masih diberi Allah SWT iman sehingga Shinta lepas dari jerat sesat setan dan iblis yang terkutuk” Shinta menuturkan.
Permohonan maaf khusus buat kedua orang rua dam adik-adik dirumah.
“Bapak dan ibu, sekarang semuanya Shinta pasrahkan kepada Allah SWT semoga shinta diberikan kesempatan untuk bertobat dan mendekatkan diri kepada sang pemberi ampunan dengan memberi Shinta umur yang panjang,serta Shinta bisa membalas semua budi baik dan kasih sayang tulus yang kalian berikan untuk anakmu yang durhaka ini. Untuk kedua adikku maaf dari kakakmu yang sudah membuat kalian kecewa dan malu, kakakmu ini tidaklah pantas dipanggil kakak dan lebih tidak pantas lagi menjadi seorang anak, untuk Angel adikku jagalah kedua orang tua kita dan jadilah kakak yang baik untuk dedek bayinya berikanlah contoh perilaku yang baik untuk ditiru kakak hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk kalian. Sembah sujud dari anakmu yang tidak berbakti untuk bapak dan ibu, serta peluk cium dari kakak buat angel dan satria yang selalu kakak rindukan dan sayangi.” Tutupnya dengan diiringi derai air mata yang tak kuasa dibendung yang terus mengalir membasaahi pipinya namun tak menghilangkan keanggunan dan kecantikan yang ia miliki.(red)









